Berita informasi - Barang dagangan Telah Ludes, Ini Jeritan dari Korban Kebakaran Pasar Benpas.

Berita Informasi -  Kejadian terjadinya  kebakaran di pasar Benteng dari Pancasila (Benpas) Kota Mojokerto telah menyisakan sebuah kesedihan bagi para pedagang, hal ini tidak hanya menyisahkan sebuah kesedihan bagi para pedagang. sebab bukan hanya sekedar untuk kehilangan tempat untuk mencari sebuah nafkah, Ratusan pedagang juga merasa kesulitan mengenai modal untuk kembali untuk berjualan.

Pada siang  yang begitu terik salah satu pedagang , Raulli Mangunsong (57) terduduk diam di sebuah pos petugas parkiran Pasar Benteng Pancasila dengan sebuah tatapan kosong kearah jalan benteng Pancasila, tidak jelas hal apa yang telah di bayangkan oleh Janda yang telah memiliki dua anak ini.

dengan sesekali  mengunakan jali telunjuk tangan kiri, dirinya telah mengusap air mata yang telah membasahi pipinya. dengan mata yang sembab telah menyuratkan entah sejak kapan perempuan yang mengenakan Hijab tersebut telah mencurahkan Kepedihan hatinya.

"Mau ada dirumah saja diriku kepikiran, jadi diriku tunggu saja disini mungkin barang kali ada kepastian pada nasib saya " Ujar Dari Raulli saat dirinya di temui oleh para awak media .

Dengan sebuah  gerakan yang tertahan tahan, dirinya terus berusaha untuk mengangkat tangan kanan untuk menunjukkan kios miliknya , untuk dikiosnya tepat di belakang tempat dirinya duduk, kemarin malam itu masih di penuhi oleh tumpukan pakaian dari dirinya, akan tetapi barang dagangnya yang telah hanggus dan tidak tersisa untuk sehelai pun.

"Dagangan tersebut baru saya beli , untuk stok yang masih baru, jumlah keseluruhannya mencapai 100 juta" ujar dari Raulli  , perempuan yang telah 3 tahun berjualan pakaian  di blok alun alun  Pasar benteng Pancasila.

 Air Mata dari Raulli telah semakin meleleh saat membicarakan sebuah sumber modal yang baru agar dirinya bisa kembali untuk berjualan pakaian. bagaimana tidak, untuk modal yang dirinya miliki telah hanggus menjadi arang. kini perempuan yang berasal dari pemantang siantar tersebut tidak mengetahui dengan pasti untuk melakukan hal apa supaya bisa menafkahi.

"Itu adalah modal dari diriku yang tersisa satu satunya dengan menjual rumah, sekarang diriku tinggal di rumah kontrakan, belum bisa berpikir mau berharap kemana lagi " ujar dari perempuan yang berasal dari Desa Sumberjadi bangsal, di daerah mojokerto.

 Rauli hanya satu diantara 230 pedagang yang ada di pasar  Benpas yang kehilangan mata Pencaharian setelah kebakaran yang terjadi  pada hari jumaat menjelang malam. untuk kesedihan tersebut juga dirasakan oleh Desi Duwi Martikasari, pedagang asal wateksumpak trowulan.

" Untuk dagangan pakaian dari pakaian saya tidak adanya tersisa , untuk dana kerugian mencapai  RP 40 juta " ungkap dari ibu dua anak tersebut.

Desi berharap  bahwa pemkot Mojokerto segera menyediahkan tempat berdagang yang baru bagi dirinya, selain itu dirinya juga mengharapkan adanya bantuan modal agar kembali bisa mencari nafkah.

"semoga adanya sebuah pinjaman modal dengan bunga yang rendah atau pun tanpa adanya sebuah bunga " tandasnya.

Menurut saksi mata ,  untuk api yang membakar  ratusan dari kios di daerah pasar benteng Pancasila muncul dari sebuah warung di sisi timur blok alun alun pada hari Jumaat, untuk api dengan cepat menjalar keratusan kios lainnya di blok yang sama dengan memastikan tidak adanya korban jiwa  di blok yang sama api baru bisa di padamkan. polisi telah memastikan sejauh ini belum ada korban