Berita Informasi - Harapan Ibunda Dari Bayi debora Agar semua orang tidak Pilu seperti Kisah Debora
Berita Informasi - Ibunda dari Bayi Debora , Henry Silalahi mempunyai sebuah harapan setelah menyusul meninggalnya sang anak semata wayang, Tiara Debora Simanjorang , dirinya beharap agar semua orang tua mempunyai anak yang bernasib seperti debora.
Bayi Debora akhirnya telah menghembuskan nafas terakhirnya sebelum bisa dimasukan ke Pesiatric Intensive Care Unit ( PICU) di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat. bayi yang baru berumur 4 bulan tersebut tidak bisa mendapatkan mendapatkan perawatan yang lebih lanjut karena mengenai biaya uang muka untuk Bisa masuk ke dalam Ruang PICU kurang.
Untuk saat ini tiba dirumah sakit di pagi Hari, untuk Debora langsung saja mendapatkan penanganan sehingga menyebabkan dahaknya yang menyumbat saluran pernafasannya bisa Keluar . untuk saat itu Debora sudah mulai menangis dengan kencang dan membuat sang ibunda semakin cemas.
"Saya bilang ' Nak Bertahan ya ,nak Bertahan ya" terus dokter menyarankan kita untuk membutuhkan ruang PICU, dokter Bilang ke kita tidak bisa menerima BPJS, diriku ngomong untuk selamatin anak saya dulu" ujar Henny saat berbincang dengan Media.
Kemudian untuk sang ayah Debora, Rudianto Simanjorang juga telah dimintai untuk datang ke bagian administrasi untuk mengurus Pembayaran. Rudianto Simanjoran lalu menerima sodoran Price list yang harganya mencapai 19.8 juta, dirinya memutuskan untuk kembali kerumah mengambil Uang.
Setelah dirinya kembali dan juga menarik dana di ATM, uang yang berhasil di perolehnya hanya mencapai 5 juta rupiah dan juga di serahkan kepada administrasi RS Mitra Keluarga Kalideres. akan tetapi uang tersebut ditolak karena kurangnya dana. Pada hal orang tua dari Bayi Debora telah berjanji akan langsung membayar sisa uangnya pada hari tersebut , mereka juga meminta tolong agar anaknya masuk ke ruang PICU terlebih dahulu, namun hal tersebut tidak di perbolehkan .
Dokter yang turut menangani bayi Debora juga sempat memberikan peringatan akan kemungkinan dari Bayi kecil itu berada di Ruang PICU dalam waktu yang lama, sehingga henny dan suami di sarankan untuk pindah ke rumah sakit yang bersedia untuk menerima layanan BPJS.
"Dokter si bilang , untuk ini biasa lama loh , bu. bisa sebulan sampai 2 bulan , biayanya besar loh bu, ngak tahu diriku di takut takuti atau hal ini udah pengalaman dari mereka, tetapi diriku berpikir untuk selamatkan anakku dulu" tutur Henny.
Sang Ibu pun meminta sang anak untuk tetap dimasukan Ke PICU untuk Transport sementara Di RS mitra Keluarga Kalideres. Bila kondisinya Stabil maka Debora akan di pindahkan ke Rumah sakit yang menyediahkan Layanan BPJS.
"Katanya Susah Kalau sudah masuk PICU Untuk Transport, terus dikasih runjukan ke Cengkareng dan Hermina tapi untuk PICU nya dalam keadaan Penuh, Akhirnya diriku Memasang Status Di Facebook, apa ada yang bisa bantu Rumah sakit yang ada Picunya." cerita dari Henny
"Dokter Juga Bilang untuk Buruan sebab untuk sang anak membutuhkan tempat yang hangat, diriku bilang sabar, saya juga sedang berusaha, ada 2 teman yang bisa membantu " ujar dari dirinya.
Debora sempat akan di pindahkan ke Rumah Sakit Koja, Dokter dari Rumah sakit Koja sempat melakukan pembicaraan melalui saluran telepaon dengan dokter yang menangani Debora di Rs Mitra keluarga Kalideres, dari pembicaraan yang didengar oleh orang tua kondisi dari Debora cukup baik untuk di pindahkan.
Akan tetapi sebelum bisa di pindahkan kondisi dari Debora mendrop , setelah itu jantung di pacu , namun nyawa dari Bayi mungil tersebut tidak dapat di selamatkan. Henny juga menyatakan Dokter tidak memberikan penjelasan mengenai penyebab dari meninggalnya Debora.
Henny dan sang suami kini berharap agar tidak ada lagi Debora Debora yang lain jika membayangkan orang tua yang tidak memiliki uang untuk menyelamatkan anak anaknya yang sakit hal ini membuat Henny dan sang suami kembali terisak dalam kesedihan.
Dalam kondisi yang memiliki sedikit keuangan saja, rumah sakit tidak terlalu berkenang untuk menolong orang lain, henry pun membayangkan bagaimana jadinya jika bila ada orang tua yang betul betul tidak memiliki dana.
" Saya berharap hanya satu saja, nggak ada yang seperti diriku lagi , diriku ngak mau ada orang tua yang menangis lagi, saya enggak kebayang kalau bener benar ada ibu yang tidak memiliki uang , Rumah sakit akan seperti apa" ujar dari dirinya
Bayi Debora akhirnya telah menghembuskan nafas terakhirnya sebelum bisa dimasukan ke Pesiatric Intensive Care Unit ( PICU) di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat. bayi yang baru berumur 4 bulan tersebut tidak bisa mendapatkan mendapatkan perawatan yang lebih lanjut karena mengenai biaya uang muka untuk Bisa masuk ke dalam Ruang PICU kurang.
Untuk saat ini tiba dirumah sakit di pagi Hari, untuk Debora langsung saja mendapatkan penanganan sehingga menyebabkan dahaknya yang menyumbat saluran pernafasannya bisa Keluar . untuk saat itu Debora sudah mulai menangis dengan kencang dan membuat sang ibunda semakin cemas.
"Saya bilang ' Nak Bertahan ya ,nak Bertahan ya" terus dokter menyarankan kita untuk membutuhkan ruang PICU, dokter Bilang ke kita tidak bisa menerima BPJS, diriku ngomong untuk selamatin anak saya dulu" ujar Henny saat berbincang dengan Media.
Kemudian untuk sang ayah Debora, Rudianto Simanjorang juga telah dimintai untuk datang ke bagian administrasi untuk mengurus Pembayaran. Rudianto Simanjoran lalu menerima sodoran Price list yang harganya mencapai 19.8 juta, dirinya memutuskan untuk kembali kerumah mengambil Uang.
Setelah dirinya kembali dan juga menarik dana di ATM, uang yang berhasil di perolehnya hanya mencapai 5 juta rupiah dan juga di serahkan kepada administrasi RS Mitra Keluarga Kalideres. akan tetapi uang tersebut ditolak karena kurangnya dana. Pada hal orang tua dari Bayi Debora telah berjanji akan langsung membayar sisa uangnya pada hari tersebut , mereka juga meminta tolong agar anaknya masuk ke ruang PICU terlebih dahulu, namun hal tersebut tidak di perbolehkan .
Dokter yang turut menangani bayi Debora juga sempat memberikan peringatan akan kemungkinan dari Bayi kecil itu berada di Ruang PICU dalam waktu yang lama, sehingga henny dan suami di sarankan untuk pindah ke rumah sakit yang bersedia untuk menerima layanan BPJS.
"Dokter si bilang , untuk ini biasa lama loh , bu. bisa sebulan sampai 2 bulan , biayanya besar loh bu, ngak tahu diriku di takut takuti atau hal ini udah pengalaman dari mereka, tetapi diriku berpikir untuk selamatkan anakku dulu" tutur Henny.
Sang Ibu pun meminta sang anak untuk tetap dimasukan Ke PICU untuk Transport sementara Di RS mitra Keluarga Kalideres. Bila kondisinya Stabil maka Debora akan di pindahkan ke Rumah sakit yang menyediahkan Layanan BPJS.
"Katanya Susah Kalau sudah masuk PICU Untuk Transport, terus dikasih runjukan ke Cengkareng dan Hermina tapi untuk PICU nya dalam keadaan Penuh, Akhirnya diriku Memasang Status Di Facebook, apa ada yang bisa bantu Rumah sakit yang ada Picunya." cerita dari Henny
"Dokter Juga Bilang untuk Buruan sebab untuk sang anak membutuhkan tempat yang hangat, diriku bilang sabar, saya juga sedang berusaha, ada 2 teman yang bisa membantu " ujar dari dirinya.
Debora sempat akan di pindahkan ke Rumah Sakit Koja, Dokter dari Rumah sakit Koja sempat melakukan pembicaraan melalui saluran telepaon dengan dokter yang menangani Debora di Rs Mitra keluarga Kalideres, dari pembicaraan yang didengar oleh orang tua kondisi dari Debora cukup baik untuk di pindahkan.
Akan tetapi sebelum bisa di pindahkan kondisi dari Debora mendrop , setelah itu jantung di pacu , namun nyawa dari Bayi mungil tersebut tidak dapat di selamatkan. Henny juga menyatakan Dokter tidak memberikan penjelasan mengenai penyebab dari meninggalnya Debora.
Henny dan sang suami kini berharap agar tidak ada lagi Debora Debora yang lain jika membayangkan orang tua yang tidak memiliki uang untuk menyelamatkan anak anaknya yang sakit hal ini membuat Henny dan sang suami kembali terisak dalam kesedihan.
Dalam kondisi yang memiliki sedikit keuangan saja, rumah sakit tidak terlalu berkenang untuk menolong orang lain, henry pun membayangkan bagaimana jadinya jika bila ada orang tua yang betul betul tidak memiliki dana.
" Saya berharap hanya satu saja, nggak ada yang seperti diriku lagi , diriku ngak mau ada orang tua yang menangis lagi, saya enggak kebayang kalau bener benar ada ibu yang tidak memiliki uang , Rumah sakit akan seperti apa" ujar dari dirinya
Post a Comment