Berita informasi - Alasan Jokowi Untuk Lakukan Reshuffle sesegera mungkin
Berita Informasi - Adanya isu dari perombakan yang terjadi atau Reshuffle kabinet yang terjadi kembali muncul . PDIP turut melakukan sebuah penilaian bahwa Presiden Jokowi Perlu melakukan tindakan untuk Rwshuffle kabinet karena adanya koalisi yang terjalin pada saat ini belum solid.
Salah satunya adanya desakan yang turut disampaikan oleh ketua dari PDIP jawa barat , Tubagus Hasanuddin. menurutnya Para partai pengusung pemerintah haruslah solid guna untuk menyukseskan segala program kerja yang pro Rakyat.
"Dari Pada terus menerus menjadi musuh dalam selimut, mendingan perlu adanya sebuah sikap terus terang saja dengan membuat garis mengenai siapa yang akan dihadapi dalam pemilihan Presiden 2019. Reshuffles harus dilakukan pada bulan juli ini atau tidak dilakukan sama sekali" Ujar dari Tubagus hasanuddin melalui pesan singkatnya.
Menurut hasil analisis dari wakil ketua untuk komisi I DPR-RI ini , reshuffle kabinet akan berpengaruhi terhadap konstelasi Pilpres 2019 yang mendatang. kabinet hasil Reshffule nanti menjadi solid ,serta mereka akan bisa berkomitmen dalam merancang program program yang bisa pro Rakyat. sementara untuk komposisi dari para kabinet harus bisa mengwujudkan sebuah komposisi yang benar - benar profesional.
"Pada waktu yang bersamaan , Presiden jokowi juga harus bisa memilih para kabinet yang memiliki kesetiaan dan juga loyalitas" ujar dari Tubagus Hasanuddin.
Menurut pandangan dari Beliau , konstelasi politik pada tahun 2019 tersebut tidak akan jauh berbeda dengan peta politik yang terjadi pada tahun 2014. dua kekuatan besar pada pilpres 2014 , yaitu pendukung dari Pihak Jokowi dan pendukung dari Prabowo Subianto akan kembali mengkristal pada pemilihan Presiden 2019.
Namun ada sedikit perbedaan adalah adanya dukungan dari partai golkar dan partai persatuan pembangunan yang semula adalah notabene pendukung dari Prabowo subianto (kualisi Merah Putih) pada tahun 2014 kini telah masuk menjadi pilar pendukung KIH ( Kualisi Indonesia Hebat ) pendukung dari Jokoowi.
Untuk petak kekuatan yang hampir tidak berubah ini, jelas dari Hasanuddin menjadi sanggat jelas terlihat dari setiap komposisi dalam mengambil sebuah keputusan di lembaga legislatif.
"setiap orang awam pun dapat menyimpulkan bahwa Pilpres 2019 tetap akan terjadi pertarungan dari kedua kubu yaitu untuk KIH plus versus KMP yang minus. KIH plus artinya Mendapatkan tambahan kekuatan" penjelasan dari KIH.
Salah satunya adanya desakan yang turut disampaikan oleh ketua dari PDIP jawa barat , Tubagus Hasanuddin. menurutnya Para partai pengusung pemerintah haruslah solid guna untuk menyukseskan segala program kerja yang pro Rakyat.
"Dari Pada terus menerus menjadi musuh dalam selimut, mendingan perlu adanya sebuah sikap terus terang saja dengan membuat garis mengenai siapa yang akan dihadapi dalam pemilihan Presiden 2019. Reshuffles harus dilakukan pada bulan juli ini atau tidak dilakukan sama sekali" Ujar dari Tubagus hasanuddin melalui pesan singkatnya.
Menurut hasil analisis dari wakil ketua untuk komisi I DPR-RI ini , reshuffle kabinet akan berpengaruhi terhadap konstelasi Pilpres 2019 yang mendatang. kabinet hasil Reshffule nanti menjadi solid ,serta mereka akan bisa berkomitmen dalam merancang program program yang bisa pro Rakyat. sementara untuk komposisi dari para kabinet harus bisa mengwujudkan sebuah komposisi yang benar - benar profesional.
"Pada waktu yang bersamaan , Presiden jokowi juga harus bisa memilih para kabinet yang memiliki kesetiaan dan juga loyalitas" ujar dari Tubagus Hasanuddin.
Menurut pandangan dari Beliau , konstelasi politik pada tahun 2019 tersebut tidak akan jauh berbeda dengan peta politik yang terjadi pada tahun 2014. dua kekuatan besar pada pilpres 2014 , yaitu pendukung dari Pihak Jokowi dan pendukung dari Prabowo Subianto akan kembali mengkristal pada pemilihan Presiden 2019.
Namun ada sedikit perbedaan adalah adanya dukungan dari partai golkar dan partai persatuan pembangunan yang semula adalah notabene pendukung dari Prabowo subianto (kualisi Merah Putih) pada tahun 2014 kini telah masuk menjadi pilar pendukung KIH ( Kualisi Indonesia Hebat ) pendukung dari Jokoowi.
Untuk petak kekuatan yang hampir tidak berubah ini, jelas dari Hasanuddin menjadi sanggat jelas terlihat dari setiap komposisi dalam mengambil sebuah keputusan di lembaga legislatif.
"setiap orang awam pun dapat menyimpulkan bahwa Pilpres 2019 tetap akan terjadi pertarungan dari kedua kubu yaitu untuk KIH plus versus KMP yang minus. KIH plus artinya Mendapatkan tambahan kekuatan" penjelasan dari KIH.
Post a Comment