berita informasi - Jokowi Menjelaskan Posisi dari Utang Negara , saat Pertemuan dengan PGI
Berita Informasi - Presiden Jokowi turut menerima undangan dari Persatuan Gereja Gereja Indonesia (PGI) di dalam Istana Merdeka, Jakarta . Untuk kesempatan tersebut Presiden Jokowi turut menjelaskan Posisi dari Utang dari negara indonesia yang pada saat ini ramai ramai sedang di bahas oleh Masyarakat .
Setelah selesainya pertemuan dengan Jokowi, pihak sekretaris umum dari PGI Gomar Gultom turut menyatakan bahwa untuk pertumbuhan dari dari ekomoni menjadi topik yang utama dalam pertemuan kali itu, mulai dengan pertemuan kali tersebut . mulai dengan pembangunan dari Infraktruktur hingga bentuk pembangunan lainnya.
Dengan Kebajikan mengundang kegiatan Investasi dari luar negri ini juga tidak kalah untuk dicibir oleh berbagai pihak, padahal untuk mengundang investasi dari luar negri merupahkan Jalan agar utang indonesia untuk tidak terus bertambah.
"Oleh karena sebuah keterbatasan APBN yang terserap untuk dalam membiayai Bunga utang, untuk hal ini mau tidak mau pemerintahan harus untuk menempuh investasi, dan mengundang investasi " kata dari Gomar Dari PGI di Istana Kepresidenan.
Pembangunan dari infrastruktur melalui sebuah investasi juga sanggat bermanfaat untuk masyarakat. kelengkapan infrasktruktur juga bisa meningkatkan sebuah nilai tambahan Indonesia dalam persaingan dengan negara negara tetangga.
Dengan sistem Investasi yang telaah di gunakan oleh pemerintah dan juga turut mengungkapkan bagi Indonesia. sistem Build, sistem operasi, Transfer (BOT) ini membuat Bangsa Indonesia yang tetap memiliki infraktruktur itu ketika Investor telah memperoleh sebuah keuntungan atas semua infraktruktur yang telah di bangun
"Dalam hal ini dengan mengandalkan BOT yang mencapai 30 tahun akan bisa kembali ke tangan indonesia semuanya . sehingga sebetulnya kita tidak terlalu khawatir dengan adanya kondisi dari utang negara tidak sama seperti yang telah di gambarkan oleh media sosial selama ini" Ujar dari Gomar
Direktorat dari jendral untuk pengelolaan dan pembiayaan serta resiko kementrian keuangan yang mencatat Posisi dari utang pemerintah pusat tersebut sampai juni 2017 yang mencapai angka Rp 3.706.52 Triliun, yang telah dimanfaatkan untuk bisa memenuhi sebuah target dari pertumbuhan ekomoni dan pembangunan di berbagai sektor.
Laman untuk Direktorat jendral untuk pengelolaan pembiayaan dan juga Resiko yang di pantau selasa 25 juli dengan menyatakan porsi utang untuk sebesar R[ 3.706.52 triliun tersebut dalam penerbitan dalam surat berharga negara (SBN) Rp 2.979.5 Triliun atau 80.4 Persen dan pinjaman RP727.02 triliun atau sebesar 19.6 persen .
Setelah selesainya pertemuan dengan Jokowi, pihak sekretaris umum dari PGI Gomar Gultom turut menyatakan bahwa untuk pertumbuhan dari dari ekomoni menjadi topik yang utama dalam pertemuan kali itu, mulai dengan pertemuan kali tersebut . mulai dengan pembangunan dari Infraktruktur hingga bentuk pembangunan lainnya.
Dengan Kebajikan mengundang kegiatan Investasi dari luar negri ini juga tidak kalah untuk dicibir oleh berbagai pihak, padahal untuk mengundang investasi dari luar negri merupahkan Jalan agar utang indonesia untuk tidak terus bertambah.
"Oleh karena sebuah keterbatasan APBN yang terserap untuk dalam membiayai Bunga utang, untuk hal ini mau tidak mau pemerintahan harus untuk menempuh investasi, dan mengundang investasi " kata dari Gomar Dari PGI di Istana Kepresidenan.
Pembangunan dari infrastruktur melalui sebuah investasi juga sanggat bermanfaat untuk masyarakat. kelengkapan infrasktruktur juga bisa meningkatkan sebuah nilai tambahan Indonesia dalam persaingan dengan negara negara tetangga.
Dengan sistem Investasi yang telaah di gunakan oleh pemerintah dan juga turut mengungkapkan bagi Indonesia. sistem Build, sistem operasi, Transfer (BOT) ini membuat Bangsa Indonesia yang tetap memiliki infraktruktur itu ketika Investor telah memperoleh sebuah keuntungan atas semua infraktruktur yang telah di bangun
"Dalam hal ini dengan mengandalkan BOT yang mencapai 30 tahun akan bisa kembali ke tangan indonesia semuanya . sehingga sebetulnya kita tidak terlalu khawatir dengan adanya kondisi dari utang negara tidak sama seperti yang telah di gambarkan oleh media sosial selama ini" Ujar dari Gomar
Direktorat dari jendral untuk pengelolaan dan pembiayaan serta resiko kementrian keuangan yang mencatat Posisi dari utang pemerintah pusat tersebut sampai juni 2017 yang mencapai angka Rp 3.706.52 Triliun, yang telah dimanfaatkan untuk bisa memenuhi sebuah target dari pertumbuhan ekomoni dan pembangunan di berbagai sektor.
Laman untuk Direktorat jendral untuk pengelolaan pembiayaan dan juga Resiko yang di pantau selasa 25 juli dengan menyatakan porsi utang untuk sebesar R[ 3.706.52 triliun tersebut dalam penerbitan dalam surat berharga negara (SBN) Rp 2.979.5 Triliun atau 80.4 Persen dan pinjaman RP727.02 triliun atau sebesar 19.6 persen .
Post a Comment