Berita Informasi - Presiden Jokowi Turut dalam memberikan penilaian untuk menjawab semua tudingan mengenai sikap otoriter yang sedang ramai di bahas, Presiden merasa bingung dengan adanya tudingan tersebut.
Orang nomor 1 di Indonesia tersebut ingat betul pada saat awal dirinya menjalankan tugas sebagai seorang Presiden, banyak yang menilai dan mengatakan Jokowi yang tidak memiliki ketegasan, Ndeso dan juga sikap klemer klemer, akan tetapi untuk saat ini , penilaian tersebut sudah berubah banyak yang mengatakan bahwa pemerintahan dari Jokowi bersifat Otoriter dan juga diktaktor padahal selama ini beliau selalu mencoba untuk menegakan sebuah aturan dan undang undang.
"Untuk dulu diriku dikatain ndeso , tidak tegas, begitu pada saat kita mencoba untuk menegakan Undang Undang eh malah balik lagi dikatain menjadi otoriter, menjadi seorang diktator. untuk yang Mana baru benar ? Yang Klemer klemer , yang ndeso atau yang sekarang diktaktor atau yang otoriter? " ujar dari Jokowi setelah mereka meresmikan Museum Keris Nusantara, solo, Jawa tengah.
Mantan dari Gubenur Dki Jakarta yang ke 16 tersebut menilai bahwa negara indonesia adalah sebuh negara yang taat hukum dan juga mempunyai sistem demokratis. untuk setiap lembaga telah mempunyai peran peran yang masing masing termaksud dengan menjalankan sebuah tugas pengawasan.
"Mana yang dikatakan mengontrol, mana yang dikatakan mengawasi, mana yang ada apa , diriku hanya melakukan , melaksanakan, dan menjalani Program program yang telah di rencanakan" ungkap dari mantan wali kota solo tersebut.
Jokowi juga menanbahkan bahwa semua program pemerintah yang dimana pemerintah sebagai badan eksekutif juga telah diawasi oleh banyaknya lembaga, hal ini termaksud dengan rakyat indonesia , media media dan juga LSM.
"Negara indonesia adalah negara yang mengandung unsur hukum yang demokratis, hukum tersebut di jamin oleh konstitusi, jadi engak akan ada namanya Diktaktor dan otoriter. enggak akan ada " ujar dari Jokowi.
Orang nomor 1 di Indonesia tersebut ingat betul pada saat awal dirinya menjalankan tugas sebagai seorang Presiden, banyak yang menilai dan mengatakan Jokowi yang tidak memiliki ketegasan, Ndeso dan juga sikap klemer klemer, akan tetapi untuk saat ini , penilaian tersebut sudah berubah banyak yang mengatakan bahwa pemerintahan dari Jokowi bersifat Otoriter dan juga diktaktor padahal selama ini beliau selalu mencoba untuk menegakan sebuah aturan dan undang undang.
"Untuk dulu diriku dikatain ndeso , tidak tegas, begitu pada saat kita mencoba untuk menegakan Undang Undang eh malah balik lagi dikatain menjadi otoriter, menjadi seorang diktator. untuk yang Mana baru benar ? Yang Klemer klemer , yang ndeso atau yang sekarang diktaktor atau yang otoriter? " ujar dari Jokowi setelah mereka meresmikan Museum Keris Nusantara, solo, Jawa tengah.
Mantan dari Gubenur Dki Jakarta yang ke 16 tersebut menilai bahwa negara indonesia adalah sebuh negara yang taat hukum dan juga mempunyai sistem demokratis. untuk setiap lembaga telah mempunyai peran peran yang masing masing termaksud dengan menjalankan sebuah tugas pengawasan.
"Mana yang dikatakan mengontrol, mana yang dikatakan mengawasi, mana yang ada apa , diriku hanya melakukan , melaksanakan, dan menjalani Program program yang telah di rencanakan" ungkap dari mantan wali kota solo tersebut.
Jokowi juga menanbahkan bahwa semua program pemerintah yang dimana pemerintah sebagai badan eksekutif juga telah diawasi oleh banyaknya lembaga, hal ini termaksud dengan rakyat indonesia , media media dan juga LSM.
"Negara indonesia adalah negara yang mengandung unsur hukum yang demokratis, hukum tersebut di jamin oleh konstitusi, jadi engak akan ada namanya Diktaktor dan otoriter. enggak akan ada " ujar dari Jokowi.
Post a Comment