Berita Informasi - Setelah berlalu Angin Hato Hongkong kini dilanda oleh Badai Pakhar

Berita Informasi - Hongkong dan Makau  yang baru saja  telah di sambangi oleh angin Topan Hato yang telah berhasil memporak porandakan dua wilayah tersebut. untuk dua belas orang yang telah di kabarkan meninggal dalam peristiwa tersebut. Belum pulihnya Hongkong dan Makau akibat dari Topan Hato, Kini kedua kota tersebut  harus di landa oleh cuaca yang buruk, sebab Badai Tropis Pakhar akan kembali menyambangi  2 kawasan tersebut.

Berdasarkan laporan yang telah di rangkup oleh Straits Times , untuk kedua kota tersebut telah melakukan penurunan sinyal untuk Topan berada di nomor 3. namun saat menjelang sore hari setelah adanya Badai Tropis Pakhar yang telah menghamtan  daratan China selatan untuk pagi hari ini

Oleh karena itu kedua kota setuju untuk mengeluarkan adanya peringatan mengenai cuaca yang tertinggi dari ketiga mereka, Untuk sinyal mengenai badai ada di no 8, diawal hari minggu saat untuk Angin sedang dalam kondisi kencang dan hujan yang deras menerjang, untuk mengaduk - aduk lautan dan juga meminbulkan peringatan banjir di daerah dataran Rendah.

Tidak ada sebuah kerusakan yang serius yang terjadi di daerah hongkong untuk sejauh ini. pemerintah sejauh ini telah menerima  3 laporan kasus banjir dan 85 tentang Tumbangnya pohon pohon. Untuk pengamatan cuaca hongkong mengatakan bahwa angin kadang kadang mencapai kekuatan badai di bagian selatan di wilayah tersebut dan di dataran tinggi di Pulau Lantau, untuk sebelah daerah barat kota, tempat beradanya bandar udara.

Kedatangan dari Badai Tersebut akan kembali melanda daerah yang belum Pulih dari  topan Hato, sementara itu untuk negara Hongkong yang baru saja telah lolos dari bencana tersebut , sedangkan Hato telah berhasil menghancurkan Kota Makau yang terkenal sebagai Pusat perjudian terbesar di dunia, menewaskan 10 orang dan melukai 244 orang . Badai  tersebut membuat Makau tidak memiliki pasokan air dan Listrik untuk selama berhari hari.

"Dengan adanya kedatangan dari Badai Pakhar yang mendarat dan juga sedang bergegas ke  Hongkong, disusul Angin lokal yang di perkirakan  akan semakin  menurun, akan tetapi , di bawah pengaruh dari Hujan Pakhar, Angin yang kencang masih mempengaruhi bagian barat daya dari Hongkong" Ujar dari Observatorium dari Hongkong , badan dari peramal cuaca untuk wilayah tersebut.

Angin secara konstan bertiup dengan kecepatan maksimum yang tercatat di Cheung Chau dan Chek Lap Kok, yaitu 114 km per jam dan 76 km per jam. Lalu melambat menjadi 87 km per jam dan 61 km per jam. Hembusan angin maksimum yang tercatat adalah 106 km per jam dan 101 km per jam untuk kedua area.
 Topan tropis Pakhar juga menyebabkan pembatalan sejumlah penerbangan. Ada sekitar 206 penerbangan dibatalkan.

Sementara 471 penerbangan tertunda dan 44 lainnya terpaksa dialihkan, kata Otoritas Bandara Hong Kong.

Cathay Pacific, maskapai induk kota itu, mengatakan "pembatalan, pengalihan perhatian dan penundaan yang parah memang sudah diperkirakan."

Menurut South China Morning Post, 50 pesawat terjebak di landasan di Bandara Internasional Hong Kong.

Beberapa feri ke Macau dan pulau-pulau terpencil di Hong Kong melanjutkan layanan setelah sinyal topan diturunkan.

Di Makau, badai tersebut akan menimbulkan kemunduran besar untuk upaya pembersihan yang dilakukan oleh prajurit Tentara Pembebasan Rakyat China yang ditugaskan untuk membantu menghilangkan gunungan puing-puing berbau busuk yang berserakan di beberapa kabupaten yang banjir parah akibat dihantam Topan Hato.

Listrik telah dipulihkan di wilayah ini. Namun, beberapa daerah masih kekurangan pasokan air pada Sabtu malam, Biro Informasi Pemerintah Macau mengatakan dalam situs resminya.

Pemerintah mengatakan bahwa kota tersebut masih menghadapi tantangan berat tumpukan sampah dari jalanan, dengan 2.600 ton sampah dikumpulkan pada hari Sabtu saja.

Fasilitas kamar mandi dan toilet serta ruang ganti di empat kolam renang umum telah dibuka untuk menampung warga yang kehilangan akses air.

Empat wartawan Hong Kong ditolak masuk ke Macau pada hari Sabtu untuk meliput badai dan usaha bantuan dengan alasan bahwa mereka "menimbulkan risiko terhadap stabilitas keamanan dalam negeri," menurut laporan dari media yang mereka wakili.

Asosiasi Wartawan Hong Kong mengungkapkan penyesalan mendalam atas insiden tersebut dan mendesak Makau untuk menghormati kebebasan pers.

Kepala Polisi Ma Io Kun mengatakan, dalam sebuah konferensi pers hari Sabtu, bahwa dia tidak mengetahui kasus tersebut. Ia menambahkan, pemerintah sebenarnya sangat menghormati kebebasan pers.